Endah N Rhesa adalah duo musisi yang dikenal dengan hasil musiknya. rakyat, jazz, birusebelum Rock and roll DAN kidung dengan lirik puitis yang sederhana namun sentimental. Tak hanya di bidang musik, ternyata Endah Vidiastuti dan Reza Aditya juga punya selera kalem. seru saat Anda memilih penelusuran bersama.
Sebagai suami istri, keduanya mengaku memiliki kebiasaan menonton film sebelum tidur. Karena bagi Enda dan Reza, menonton film adalah salah satu cara menghilangkan penat dan stres.
Film tersebut juga menjadi inspirasi bagi Endah N Rhesa dalam bermusik, banyak musik mereka yang terinspirasi dari film-film yang mereka tonton. Dalam program Musicians Talk Film terbaru, Cultura menggali film dan serial favorit End N. Reza.
Meski sama-sama menikmati nonton film, Enda dan Reza sebenarnya memiliki selera genre yang sangat berbeda. Enda menyukai film-film berlatar belakang sejarah, film aksi dramatis dengan unsur konspirasi dan tema detektif. Meskipun Reza adalah penggemar genre superhero, dia telah menyatakan kecintaannya pada film/series MCU dan DC.
Enda dengan antusias menceritakan bahwa film terakhir yang dia tonton (sebelum wawancara ini) adalah The Boy Who Harnessed the Wind (2019), disutradarai oleh Chiwetel Ejiofor. Enda berbicara tentang bagaimana film itu sangat menyentuh dan emosional dalam banyak hal. Sedangkan film terakhir yang Reza tonton adalah Ant-Man dan Vaps: Quantum Mania yang ia tonton melalui Disney+ Hotstar.
Keduanya mengaku jarang ke bioskop setelah pandemi, tapi terakhir kali datang ke undangan. penyaringan bersama untuk film dokumenter lokal Plastic Island (2021). Diakui Enda dan Reza, film dokumenter tentang isu lingkungan ini memberi mereka pencerahan dan memulai cara hidup baru, salah satunya adalah meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai.
Seri favorit
Endah N Rhesa pun semakin antusias saat diminta mempelajari serial favoritnya. Enda pernah menyebutkan bahwa dia menyukai Viking, meskipun panjang, dia menyukai latar sejarah dari serial petualangan tersebut. epik. Dia juga menyukai Sherlock yang dibintangi oleh Benedict Cumberbatch. Enda mengaku sudah berkali-kali menonton serial tersebut, namun tidak pernah bosan.
Sementara itu, Reza menonton Black Mirror, The Witcher, Legacy, dan berbagai serial superhero MCU dan DC. Reza juga mengakui kualitas film yang diadaptasi dari The Last of Us ini bagus, karena ia sendiri berakting di dalamnya. video permainan-miliknya. Enda dan Reza juga penggemar serial tersebut. fantasi epik HBO, Game of Thrones dan House of the Dragon, serta serial penuh aksi Reacher.
Meski Enda dan Reza bukan penggemar berat drama, mereka berdua mulai terbuka untuk menonton adegan ini setelah menonton Squid Game dan serialnya. thriller kejahatan, Sopir Taksi. Mengaku terlalu terekspos dengan tontonan Hollywood, Reza tidak menyangka akan banyak tontonan dari scene ini dengan kualitas skenario yang seru dan variatif.
Usia analog rata-rata
Sama-sama berbadan besar di era titik tengah analog, Enda dan Reza juga memiliki beberapa nama klasik yang masih menjadi bagian dari ingatan mereka hingga saat ini. Keduanya sudah familiar dengan media Betamax, VHS, Laser Disc. Reza masih ingat film pertama yang ia tonton di bioskop adalah Batman Forever (1995) di Ratu Plaza. Pertama kali Enda datang ke Bioskop di Sinera adalah untuk menonton Home Alone (1990).
Endah menyukai film drama musikal The Sound of Music (1965) dan Mrs. S. Doubtfire (1993), sedangkan Reza menyukai trilogi fiksi ilmiah Retro Kembali ke Masa Depan. Dalam hal kartun klasik, baik Endah N Rhesa dengan antusias mengungkapkan kecintaan mereka terhadap kartun Donald Duck, He-Man, Thundercats, Saint Seiya dan versi klasik dari kartun Transformers. di tahun 80-an.
Saat kita berdiskusi tentang film dan serial dengan Endah N Rhesa, kita bisa melihat bagaimana keduanya memiliki selera genre yang berbeda, namun mereka tetap bisa menyepakati pilihan acara bersama. Meski memiliki genre favorit yang berbeda, ternyata pasangan ini tidak menyukai genre yang sama yaitu film horor.
Berbicara tentang film Indonesia, Reza menyukai drama romantis Love for Sale (2018) yang disutradarai oleh Andibahtiar. Sedangkan Enda sebagai penggemar genre misteri-misteri menyukai film Prime Video asli Indonesia Perfect Strangers (2022).
Pasangan ini mengakui perkembangan industri perfilman Indonesia yang semakin maju, mulai dari efek visual, pembuatan skenario yang sesuai, hingga variasi genre dan ide cerita yang semakin beragam. Enda dan Reza juga percaya bahwa banyak film pendek Indonesia yang bagus.
Sebagai musisi yang telah membangun karirnya di masyarakat dan kini menjadi salah satu musisi yang menyambut musisi muda ke dalam komunitasnya, Reza berharap komunitas sineas Indonesia juga tumbuh dan terus berkembang. Karena ia berharap anak muda yang memang ingin menekuni dunia perfilman sebagai karirnya dapat menemukan komunitas yang tepat untuk mengembangkan bakatnya dan menemukan peluang karir di komunitas tersebut.