Skip to content

Cerita Saya

Musik, Film, TV, Entertainment, Lifestyle, & Culture

Menu
  • Musik
  • Film
  • TV
  • Entertainment
  • Culture
  • Lifestyle
Menu
Talk To Me 1000x563

Talk To Me Review: Siklus Hal Yang Mengerikan

Posted on Agustus 27, 2023 by Cerita Saya

Bagi sebagian besar orang, rasa penasaran adalah satu hal yang dapat mendorong mereka untuk melakukan bermacam-macam tindakan yang tidak pernah dirasakan sebelumnya. Akan tetapi, ada beberapa kegiatan yang sepertinya lebih baik untuk tidak diketahui karena dampak mengerikan yang ditimbulkan setelahnya. Mudahnya, fokus pada film ‘Talk to Me’ mengarah kepada hal itu.

‘Talk to Me’ merupakan film usungan A24 yang sebelumnya mempopulerkan ‘Hereditary’, ‘Midsommar’ dan ‘The Lighthouse’. Diarahkan oleh Danny dan Michael Philippou serta membawa Sophie Wilde sebagai salah satu pemeran utamanya.

Film ini berkisah tentang sekelompok orang yang mencoba ritual mistis dengan pernak-pernik berbentuk tangan untuk berkomunikasi dengan bermacam-macam roh halus dan menjadi ketagihan untuk melakukannya berkali-kali. Akan tetapi, kesenangan dari kegiatan tersebut menjadi petaka kala adanya kecelakaan yang menuntut korban untuk dibawa ke alam roh.

Talk To Me

Dalam narasinya, ‘Talk to Me’ bergerak secara linear dengan opening sequence yang memberikan gambaran singkat mengenai kejadian mengerikan, seakan memberikan foreshadow pada plot utama di film ini. Meski begitu, film horor perdana arahan Danny dan Michael Philippou ini tampak masih menyematkan momen-momen berisi eksposisi dan flashback untuk menjustifikasi beberapa bagian cerita, walau memang porsi ini tidak yang jor-joran ditampilkan seiring durasinya.

‘Talk to Me’ seakan tampil sebagai bentuk satir dari tindakan orang-orang yang kerap meremehkan hal-hal mistis dan menjadikannya sebagai salah satu langkah untuk menghadirkan sensasi di media sosial, memberikan efek viral setelahnya.

Tak hanya itu, film horor asal Australia ini juga menyentil komunikasi dalam keluarga, membuat film tampak memberikan kesan hangat di tengah teror yang dihadirkan dalam pemutarannya.

Talk To Me

Terlepas dari narasinya yang terasa membumi, ‘Talk to Me’ tidak lupa dengan pembawaan dasarnya sebagai film horor. Alih-alih tampil mengandalkan jumpscare seperti beberapa film horor modern, film yang dibintangi Sophie Wilde ini banyak bermain dengan hal mistis dan aksi-aksi mengerikan. Tak dapat dipungkiri, film ini banyak menampilkan penampakan roh yang memberi kesan menakutkan. Namun, penampilan mereka sendiri hanya mempengaruhi berjalannya cerita, bukan untuk menakuti penonton.

Must Read:  Khanzab Review: Horor Agamis yang Sadis

Ketakutan sesungguhnya yang dihadirkan dalam film ini adalah melalui tindakan-tindakan aneh dan membuat tegang, mulai dari kepala yang ditabrakkan ke perabotan atau dinding, sampai adanya usaha untuk mencongkel mata yang berhasil membuat bulu kuduk bergetar ria.

Yang tak disangka-sangka, pembawaan para karakter oleh ensemble cast dalam ‘Talk to Me’ terbilang cukup bagus, terlepas dari nama-nama pemeran yang tidak familiar bagi penonton di Indonesia. Sophie Wilde tentu yang paling menonjol sebagai Mia dengan rangkaian cakupan emosinya.

‘Talk to Me’ sendiri tampak dibuat dengan teknis yang mencoba maksimal meski dengan bujet yang sepertinya terbatas. Pembawaan color tone yang cenderung cool, set design dengan nuansa urban di Australia, serta sinematografi yang banyak bermain dengan steady shot tertampil dengan baik. Tak hanya itu, scoring adalah aspek terbaik dalam film ini, membuat berbagai momen horor terasa lebih hidup dan meningkatkan kesan tegang serta menakutkan bagi penonton seiring waktu.

Akhir kata, ‘Talk to Me’ adalah film horor rasa satir mengenai bahayanya berurusan dengan alam roh demi mencari kepuasan dan popularitas. Dengan representasi urban-nya yang diiringi dengan drama membumi, film ini cukup berhasil dalam menebar ketakutan dan layak untuk dinikmati di layar lebar.

Source link

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Babylon Review: Film Terbaik dengan Promosi Terburuk
  • Follow the Light Review: Pesona Akita, Coming of Age & UFO Misterius
  • Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul Review
  • Tár Review: Pesona Cate Blanchett sebagai Komposer Karismatik dan Problematik
  • Love at First Sight: Ketika Cinta Bertemu Takdir & Probabilitas

Recent Comments

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.

Useful Link

  • Privacy Policy
  • Terms & Conditions
  • Disclaimer
  • Sitemap
  • Indeks
©2023 Cerita Saya | Design: Newspaperly WordPress Theme
Go to mobile version